Tuesday, 18 February 2020

Virus corona baru (19-Covid) menjadi pandemi yang mengkhawatirkan dunia. Begini rahasia WNI tidak tertular virus corona.

Ilustrasi lawan virus corona
Ilustrasi Lawan Virus Corona - CNN Indonesia
Virus corona (19-Covid) pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, China pada 31 Desember 2019 lalu. Virus ini dengan cepat mewabah dan menjadi pandemi di Kota Wuhan, bahkan menyebar hingga ke beberapa negara di luar China. Namun, tidak satu pun warga Negara Indonesia (WNI) yang tertular dengan virus tersebut. Banyak yang mempertanyakan apa rahasia WNI tidak tertular virus corona?

Corona dan Badai Sitokin

Skema jenis-jenis sitokin - Cellular and Molecular Immunology
Serangan virus corona ke dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan (inflamasi) pada paru-paru. Peradangan ini dapat menyebabkan pengeluaran sitokin dalam tubuh. Sitokin sendiri merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan sistem imun saat menghadapi radang dan infeksi. Lalu, apa hubungannya dengan rahasia WNI tidak tertular virus corona?

Virus corona (19-Covid) tergolong dalam high pathogenic virus yang menyerang organ paru-paru sehingga bersifat lebih fatal. Atas respon imun dalam tubuh, ketika terjadi infeksi virus corona maka akan terjadi peradangan hebat di paru-paru. Peradangan hebat tersebut memicu pengeluaran zat sitokin yang berlebihan dan memicu sindrom berbahaya yang dikenal dengan badai sitokin. Hal ini erat kaitannya dengan rahasia WNI tidak tertular virus corona.

Badai sitokin merupakan keadaan di mana sistem imun tubuh memproduksi sel sitokin proinflamasi yang terlalu berlebihan. Sitokin sendiri pada dasarnya bekerja menyerang dan membunuh sel. Namun, adanya kadar sitokin berlebih di dalam paru-paru akan merusak dan membunuh sel paru-paru yang sehat. Hal ini yang akhirnya dapat menyebabkan kematian, karena paru-paru dan tubuh diserang oleh virus corona dan sitokin secara bersamaan.

Badai Sitokin dan Curcuma

Kunyit (salah satu rimpang yang mengandung curcuma) - cms.sehatq.com
Penelitian beberapa ahli telah menemukan bahwa curcuma dapat menekan produksi zat sitokin proinflamasi. Hal ini dikemukakan dalam beberapa jurnal ilmiah dan penelitian terstruktur yang telah dipublikasikan sejak beberapa tahun silam. Curcuma sendiri dapat ditemukan dalam rimpang-rimpang asli Indonesia seperti kunyit, temulawak, jahe, temu ireng, lempuyang, kunyit putih, dan sebagainya.

Sifat dari curcuma sendiri selain dapat meningkatkan nafsu makan, dia akan menekan produksi sitokin proinflamasi sehingga dapat mengatasi gejala atau sindrom badai sitokin. Curcuma juga terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara alami.

Rahasia Warga Negara Indonesia Tidak Tertular Virus Corona

Kiriman untuk ABK Diamond Princess yang Dikarantina di Jepang - cdn2.tstatic.net
Atas uraian di atas, disimpulkan bahwa rahasia WNI tidak tertular virus corona karena mereka cenderung terbiasa mengkonsumsi rimpang yang mengandung curcuma. Pada olahan soto dan bubur ayam misalnya, mereka mengandung curcuma dari kunyit dan jahe yang dijadikan bumbu. Selain itu, jamu yang telah dipercaya secara empiris di Indonesia pun kaya akan kandungan curcuma.

Rahasia simpel ini semakin terbukti saat 78 WNI yang bekerja di kapal Diamond Princess dinyatakan negatif virus corona padahal mereka berada sangat dekat dengan 218 penderita corona. Menurut penuturan beberapa WNI yang sempat dimintai keterangan oleh media, selain mereka dibekali masker, sarung tangan, dan termometer pribadi, mereka mengkonsumsi cairan obat masuk angin tradisional produksi Indonesia. Cairan obat masuk angin tersebut mengandung curcuma yang tinggi, berasal dari ekstrak tanaman herbal yang ada di dalamnya.

Nah, rahasia WNI tidak tertular virus corona adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan kaya akan curcuma sehingga terbentuk daya tahan tubuh alami yang mampu mengatasi sindrom badai sitokin akibat serangan virus, khususnya 19-Covid.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jika kalian merasa banyak yang harus tahu dengan rahasia WNI tidak tertular virus corona ini, jangan sungkan menyebarkannya ke orang-orang terdekat kalian.

Semarang, 18 Februari 2020 [09:54 WIB]

Friday, 13 September 2019

lebih muda, sehat, pola hidup sehat, awet muda, menolak tua
Sumber: pixabay.com


Siapa sih yang tidak ingin terlihat lebih muda di era milenial seperti ini? Setiap orang, tidak hanya kaum wanita, pasti ingin selalu tampil cantik, sehat, dan segar layaknya masih berusia muda belia. Lalu bagaimana agar tetap tampil muda di usia lebih dari kepala 4 dan 5? Dalam artikel ini akan dibahas tuntas mengenai pola hidup sehat untuk membuat kita tampak hingga 10 tahun lebih muda.


  • Konsumsi Sayur dan Buah
Tidak bisa dipungkiri bahwa sayur dan buah begitu kaya akan manfaat. Kandungan serat, vitamin, dan kolagen di dalamnya mampu membantu meregenerasi sel-sel di dalam tubuh. Dengan begitu, sel-sel yang sudah tua dan rusak di dalam tubuh akan dengan cepat digantikan oleh sel-sel baru yang lebih sehat dan kuat. Hal ini berdampak pada penampilan hingga tubuh tampak lebih segar, bugar, layaknya masih remaja atau dewasa muda.

  • Jaga Asupan Cairan Tubuh
Lima puluh sampai 60% dari tubuh manusia terdiri dari cairan. Dengan menjaga asupan cairan sehari-hari, dapat membantu sel-sel dalam tubuh untuk bekerja dan bereproduksi secara normal. Asupan cairan yang cukup berdampak langsung pada penampilan kulit kita. Aktivitas di luar ruangan yang panas atau di ruangan ber-AC yang lembab akan sangat menguras cairan dari dalam tubuh, sehingga kulit menjadi kering dan kasar. Dengan asupan cairan yang teratur akan mengganti cairan yang hilang dan mengembalikan kekenyalan kulit kita.

  • Istirahat yang Cukup dan Teratur
Tidak ada pola hidup sehat yang terlepas dari namanya istirahat. Terkadang kita melakukan berbagai cara untuk menjaga pola hidup sehat, tetapi melupakan istirahat. Akhirnya, tidak ada dampak baik yang nyata. Istirahat amat diperlukan tubuh untuk meremajakan diri melalui penggantian sel-sel yang rusak. Oleh karena itu, jika Anda ingin tampak lebih muda dan awet muda, beri tubuh istirahat yang cukup dan teratur setiap harinya.

  • Rutin Berolahraga
Ketergantungan pada gadget, kendaraan bermotor, hingga aplikasi layanan pesan-antar membuat tubuh menjadi manja dan kurang bergerak. Aktivitas kurang sehat tersebut tentu membuat sel-sel tubuh menjadi sulit teregenerasi. Dampaknya tubuh menjadi lebih cepat lelah dan lemas. Lakukan olahraga ringan tetapi rutin setiap harinya, seperti berjalan atau bersepeda santai tiap pagi dan sore selepas aktivitas kerja sebagai salah satu pola hidup sehat Anda. Hal ini akan membantu tubuh memperbaiki sel-sel dalam diri hingga penampilan pun tampak awet muda dan selalu segar.

  • Lakukan Meditasi
Meditasi merupakan salah satu cara untuk merelaksasi pikiran dan tubuh setelah seharian bekerja. Dengan meditasi, sistem regulasi di dalam tubuh akan dikembalikan pada keadaan normal tanpa beban sama sekali. Sehingga, tubuh akan memperbaiki bagian dari dirinya yang sudah usang dan rusak. Bersama kembalinya sel-sel tubuh yang baru, tubuh akan tampak lebih segar dan muda. Itulah mengapa meditasi merupakan salah satu pola hidup sehat yang ampuh mengatasi penuaan dini.

  • Beri Makan Kulitmu
Sama halnya dengan tubuh, kulit juga butuh asupan makanan untuk tetap beraktivitas dengan baik. Asupan nutrisi ini bisa didapat dari dalam dan luar. Konsumsi sayur dan buah akan menutrisi kulit dari dalam. Sedangkan dari luar, beri makan kulit dengan menggunakan kosmetik yang diperlukan seperti pelembab, tabir surya, vitamin E, dan Skin Food atau Skin Nutrition.

Nah, itu tadi beberapa pola hidup sehat yang dapat dilakukan jika ingin tampil hingga 10 tahun lebih muda. Semoga memberi manfaat dan nantikan artikel-artikel selanjutnya.

Ungaran, 04 September 2019 [13:22 WIB].

Friday, 30 August 2019


kesehatan daya-tahan-tubuh pancaroba diet
Image source: pixabay.com
Pancaroba selalu identik dengan munculnya berbagai jenis penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti flu hingga tipes dan demam berdarah. Kondisi cuaca yang tidak menentu pada musim pancaroba seringkali memicu turunnya daya tahan tubuh kita. Cuaca yang begitu panas di siang hari lalu tiba-tiba turun hujan deras di sore atau malam hari menjadi salah satu faktor persebaran virus berbagai penyakit. Ditambah kecepatan angin dan kelembaban udara yang tinggi.

Aktivitas selama di ruangan tentu memaksa kita bersentuhan langsung dengan udara dan keadaan sekitar. Acap kali begitu sulit mencegah mampirnya sumeng, flu, batuk, dan sebagainya ke dalam tubuh ini. Oleh karena itu, lakukan tips menjaga daya tahan tubuh di musim pancaroba ini:

Perbaiki Pola Makan dan Asupan Nutrisi
Asupan nutrisi menjadi kunci penting untuk menjaga daya tahan tubuh dalam keadaan apa pun. Dengan sumber nutrisi lengkap yang bisa terpenuhi, tubuh menjadi lebih siap menghadapi serangan berbagai faktor pemicu sakit. Nutrisi yang amat dibutuhkan yakni gizi seimbang meliputi karbohidrat, serat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Jaga Asupan Cairan
Tidak hanya asupan nutrisi, melainkan asupan cairan juga amat penting untuk menjaga daya tahan tubuh kita. Beragam aktivitas yang kita lakukan secara tidak langsung menguras cairan tubuh, baik melalui keringat maupun air seni. Ditambah kelembaban udara di musim pancaroba yang meningkat, tubuh memerlukan asupan cairan yang lebih banyak dibanding pada umumnya.

Anjuran mengonsumsi cairan 2 liter per hari ada baik dan buruknya. Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan cairan per individu akan sangat berbeda, bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kebutuhan cairanmu, baca artikel berikut: Total Kebutuhan Cairan Per Hari

Istirahat Cukup dan Teratur
Tubuh kita bukanlah mesin yang bisa dipaksa terus bekerja tanpa mengenal lelah. Tubuh tetap membutuhkan istirahat yang cukup setelah melakukan aktivitas sehari penuh. Dengan beristirahat pula tubuh dapat memperbaiki sel demi sel yang menua dan rusak.

Istirahat tidak harus tidur. Istirahat sesungguhnya adalah dengan menghindari memikirkan dan melakukan pekerjaan berat yang memerlukan ekstra tenaga. Duduk santai sembari menikmati secangkir teh hangat dapat menjadi salah satu pilihan untuk beristirahat dari kerasnya pekerjaan hari ini. Upayakan untuk memberi tubuh waktu beristirahat yang cukup dan teratur.

Sebisa Mungkin Hindari Aktivitas di Luar Ruangan
Pergantian musim atau yang biasa kita sebut pancaroba bukanlah waktu yang tepat untuk menikmati aktivitas di luar ruangan. Banyaknya debu yang terbawa angin dan kelembaban yang tinggi menjadi sarang utama mikroba-mikroba pencetus penyakit. Oleh karena itu sebisa mungkin hindari aktivitas di luar ruangan. Apabila terpaksa harus bekerja di luar ruangan, ada baiknya lengkapi diri dengan pakaian yang tertutup dan nyaman, serta gunakan masker.

Itu tadi beberapa tips menjaga daya tahan tubuh di musim pancaroba yang bisa dilakukan untuk menghindari terjangkitnya penyakit. Semoga artikel kali ini membawa manfaat bagi kita semua untuk terus menjaga kesehatan dalam kondisi apa pun.

Monday, 29 July 2019

ABSTRAK


Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat atau “sweet
potato” diketahui kaya akan pigmen antosianin yang merupakan turunan dari senyawa flavonoid. Tanaman herbal
Nusantara ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
Metode ekstraksi yang digunakan untuk menarik pigmen antosianin dari kedua
tanaman tersebut adalah maserasi yang melibatkan larutan etanol-asam sitrat 5%.
Senyawa turunan flavonoid yang diperoleh ini akan dimanfaatkan untuk sediaan
lipstik dan pewarna pipi yang dikemas dalam wadah makeup palette (Lip and
Cheek Colour Palette) sebagai pemberi pigmen warna yang alami pada sediaan.
Formulasi Lip and Cheek Colour Palette terdiri dari bahan-bahan seperti castor
oil, vaselin album, cera alba, carnauba wax, propilenglikol, vanila, BHT, nipasol,
span 80 serta penambahan ekstrak ubi jalar ungu. Evaluasi sediaan Lip and Cheek Colour Palette dilakukan dengan pengujian organoleptis, pengujian homogenitas, pengujian daya oles, pengujian stabilitas dan uji pH.

Kata Kunci: lipstick, ubi jalar ungu, antosianin, pewarna alami.


Monday, 25 March 2019



Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue (DEN) yang mempunyai gejala seperti demam, nyeri otot, nyeri sendi yang disertai leukopenia, trombositopenia, ruam dan diatesis hemorhagik. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue yang dapat menyebabkan menurunnya jumlah trombosit pada penderitanya. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang ketinggiannya lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut (Kristina 2004).

Seseorang yang menderita DBD mengalami perubahan dalam permeabilitas pembuluh darah. Dinding pembuluh darah menjadi mudah ditembus cairan tubuh yang berakibat kurangnya cairan dan oksigen dalam darah. Bila keadaan terus berlanjut dapat menyebabkan pendarahan, yang dapat menyebabkan kematian (Soedarmo 1988).Virus Dengue adalah anggota virus genus flavivirus dan famili flaviridae. 

Virus dengue termasuk dalam kelompok B arthropod borne virus (arbovirus) yang mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN- 2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di Indonesia, dan serotipe DEN- 1 dan DEN-2 merupakan serotipe yang paling banyak menyebabkan kasus DBD dan Dengue Shock Syndrome (DSS), sedangkan DEN-3 dan DEN-4 kemungkinanya sangat kecil (Institute of Biomedical Science 2004). 

Kasus DBD menjadi perhatian internasional dengan jumlah kasus mencapai 50 juta per tahun dan di Indonesia menjadi perhatian sejak memakan banyak korban jiwa (Suharmiati dan Handayani 2007). Tingkat kematian korban DBD per Januari 2007 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2006, dengan tingkat kematian mencapai 1.8 %. Sejak Februari 2006 sampai 31 Januari 2007 total penderita DBD di Indonesia mencapai 8.019 orang dan penderita yang meninggal sebanyak 144 orang (Departemen Kesehatan 2008).

DBD masuk ke Indonesia dengan ditemukanya kasus DBD di Surabaya dan Jakarta. Selama kurun waktu 20-25 tahun kasus DBD ini terjadi setiap lima tahun sekali. Menurut data yang ada selama tahun 1996- 2005 tercatat sebanyak 334.685 kasus DBD dengan jumlah penderita yang meninggal 3. 092 orang. Setiap tahun jumlah kasus DBD cenderung meningkat dan begitu juga luas wilayah yang terjangkit (Bermawie 2006).Akhir-akhir ini beredar berita bahwa bahan- bahan herbal yang terdapat di masyarakat, seperti jambu biji dan angkak dapat mengobati demam berdarah.

Beberapa penelitian sebelumnya seperti diinformasikan oleh Suharmiati dan Handayani (2007) bahwa daun jambu biji tua mengandung berbagai komponen yang berkhasiat untuk mengatasi DBD. Rombe (2005) dan Prabawati (2005) juga melaporkan bahwa angkak dan sari jambu biji dapat meningkatkan jumlah trombosit tikus putih. Tetapi bahan-bahan tersebut belum dapat dibuktikan khasiatnya secara ilmiah terhadap manusia.


Buah Jambu Biji Merah (Sumber: https://3.bp.blogspot.com/buah-jambu-biji-merah.jpg
)

Kali ini dengan pengalaman empiris atau hasil pengamatan penulis, penulis ingin membandingkan efek Buah Jambu Biji Merah dan Angkak terhadap tingkat penyembuhan pasien demam berdarah dengue.

Nah, beberapa saudara, keluarga, dan teman penulis beberapa kali sempat terserang penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk ini. Ketika mereka dirawat di rumah sakit atau pun di rumah, banyak yang menyarankan untuk mengkonsumsi jus jambu biji merah. Sayangnya, setelah mengkonsumsi jus buah jambu biji merah, sebagian besar dari mereka justru mengalami penurunan kesehatan. Dari yang sebelumnya merasa sudah cukup segar malah semakin lemas dan ada juga yang merasa gejala sakit lambung.

Setelah penulis analisa, ternyata, kandungan vitamin C dalam buah jambu biji merah yang cukup tinggi justru dapat menyebabkan gejala penyakit gastritis seperti magh dan tukak lambung. Bukan berarti bagi pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit magh aman-aman saja mengkonsumsi buah berdaging merah muda cantik ini. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan Agustinus pada 2009 lalu, menemukan bahwa pemberian sari jambu biji merah mempengaruhi presentase nilai trombosit dan hematokrit. Pemberian sari jambu biji merah terhadap pasien laki-laki dan perempuan mampu memperbaiki penurunan trombosit rata-rata berturut-turut sebesar 31.28% dan 23.6% dibandingkan kontrol. Sari Jambu biji merah mampu menurunkan hematokrit pasien laki-laki dan perempuan rata-rata sebesar 1.51% dan 10.94% dibandingkan dengan pasien kontrol. Hal ini tentu saja dapat memperburuk keadaan pasien dengan semakin menurunnya jumlah trombosit dalam darah pasien.

Biji Angkak Merah (Sumber: http://hspu.co.id/wp-content/uploads/2018/08/Beras-Merah-Angkak-Yubofast.png)

Sedangkan, menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Ika Ayu Dewi Satiti pada 2011 ditemukan bahwa, kadar trombosit penderita DBD di Puskesmas Kediri lebih tinggi setelah mengkonsumsi sari angkak dibanding pasien yang tidak mengkonsumsi sari angkak. Selain dari penelitian tersebut, penulis sendir sudah membuktikan secara langsung pada orang-orang di sekitar penulis bahwa mereka yang mengkonsumsi angkak dinyatakan sembuh dari penyakit DBD lebih cepat dibanding yang tidak mengkonsumsi sari angkak.

Simpulan dari pembahasan kali ini adalah, angkak terbukti lebih baik untuk meningkatkan jumlah trombosit pasien DBD dibanding sari jambu biji merah. Namun, harap diperhatikan, bahwa dalam mengkonsumsi obat-obatan herbal harus dipisah atau diberi jeda dari saat mengkonsumsi obat kimia. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya interaksi antara obat kimia dan obat herbal yang mungkin menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Total Pageviews